Jumat 30 Nov 2012 21:04 WIB

ODHA Sambut baik Kartu Jakarta Sehat.

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Chairul Akhmad
Seorang perawat tengah memberikan cairan Anti Retroviral Virus (ARV) sebagai obat memperlambat perkembangan virus kepada anak dengan HIV/AIDS.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang perawat tengah memberikan cairan Anti Retroviral Virus (ARV) sebagai obat memperlambat perkembangan virus kepada anak dengan HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2012, Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan kelompok terdampak AIDS lainnya menyambut baik Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkan Gubernur dan Wagub terpilih.

Hal tersebut disampaikan seperti dalam rilis yang diterima ROL, Surat untuk Jokowi dan Ahok (29/11).

 

Data ODHA, selama kurun waktu 6 bulan di tahun 2012 ini terdapat 1.122 kasus baru infeksi HIV yang terjadi di Jakarta. Sedangkan, data kumulatif yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan mencatat total kumulatif ada 20.775 kasus infeksi HIV dan 5.118 kasus AIDS di DKI Jakarta.

Sementara, di RS Poli Pendidikan Khusus (Pokdisus) AIDS di RSCM setiap bulan didatangi oleh lebih dari 200 anak dengan infeksi HIV ini.

Menurut ODHA, HIV dan AIDS sudah menjadi masalah yang serius di Jakarta. Mereka meyakini angka kasus yang terdata ini baru pucuk gunung es yang diyakini bahwa angka yang sesungguhnya akan jauh lebih besar.

Angka tersebut memang diakui kecil dibanding penduduk DKI Jakarta. Tapi yang disayangkan, di antara penderita merupakan ibu rumah tangga dan anak tidak berdosa.

 

ODHA mencatat Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi (KPAP) DKI Jakarta menggelontorkan lebih dari 14 miliar per tahun untuk program penanggulangan AIDS. Namun, menurut ODHA pengelolaan dana tersebut masih kurang transparan dan kerap kali tidak tepat sasaran.

Sementara itu, tes rutin penunjang keberhasilan terapi obat ARV yang harus dikonsumsi penderita setiap hari harganya tidak terjangkau seperti CD4 dan Viral Load.

Karena itu, di Hari AIDS Sedunia mereka berharap kepada Jokowi dan Ahok agar KJS bisa digunakan untuk menanggung biaya tes penunjang keberhasilan terapi ARV pada ODHA seperti tes CD4 dan tes Viral Load.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan KJS berlaku untuk semua warga

termasuk ODHA sepanjang tidak mampu. “Asal penderita ODHA dan kelompok terdampak AIDS memegang KJS akan dijamin oleh pemerintah,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement