Selasa 04 Dec 2012 10:08 WIB

PKS Dukung Penahanan Djoko Susilo

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hafidz Muftisany
  Tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Irjen Pol. Djoko Susilo duduk di ruang tungggu setibanya di KPK, Jakarta, Senin (3/12).(Antara/Rosa Panggabean)
Tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Irjen Pol. Djoko Susilo duduk di ruang tungggu setibanya di KPK, Jakarta, Senin (3/12).(Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung penahanan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulasi roda dua dan roda empat di Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jendral Djoko Susilo.

"Langkah KPK menahan Djoko Susilo sudah tepat. Status dia kan sudah sejak awal KPK menyidik dugaan korupsi pada proyek simulator SIM sudah menjadi tersangka," kata Indra, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Selasa (4/12).

Dengan ditetapkannya Djoko sebagai tersangka oleh KPK, menurut Indra dapat dipastikan KPK memiliki alat bukti yang kuat dan cukup atas keterlibatan Djoko dalam dugaan korupsi proyek simulator SIM.

Indra menambahkan, sejak KPK berdiri sampai sekarang semua tersangka yang disidik dan diproses oleh KPK selalu berujung pada penahanan. "Jadi tidak aneh apabila DS dengan status sebagai tersangka ditahan oleh KPK," ungkapnya.

Indra yakin keputusan penahanan Djoko Susilo sudah diperhitungkan secara seksama oleh penyidik dan pimpinan KPK. Sehingga dengan ditahannya Djoko, dia yakin akan mempermudah proses penyidikan dan pengembangan kasus simulator SIM dapat segera diselesaikan setuntas-tuntasnya.

Djoko ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Jakarta Selatan, yang berada di Markas Polisi Militer Komando Daerah Militer Jakarta Raya Guntur.

Djoko diduga melakukan perbuatan melawan hukum, dengan menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya untuk memperkaya diri sendiri. Kerugian negara atas tindakan pelanggaran yang dilakukannya melalui pengadaan simulator SIM mencapai Rp 100 miliar

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement