REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Untuk yang kedua kalinya Iran mengklaim berhasil menangkap pesawat mata-mata milik Amerika Serikat (AS). Dibalik keberhasilan itu, Iran memiliki kemampuan yang tak terduga.
Christian Science Monitor dalam laporannya menulis, para ahli Iran mendaratkan pesawat tanpa awak Amerika Serikat dengan mengubah data-data GPS pada pesawat tersebut.
FNA (4/12) seperti dikutip laman IRIB menyebutkan, Christian Science Monitor dalam laporan terbarunya menganalisis metode yang digunakan pasukan angkatan laut Pasdaran untuk menangkap pesawat tanpa awak ScanEagle di perairan Teluk Persia.
Memperingati satu tahun penangkapan pesawat tanpa awak RQ170 "Sentinel" oleh pasukan Iran, Panglima Angkatan Laut Pasdaran, Laksamana Ali Fadavi, mengkonfirmasikan penangkapan pesawat tanpa awak ScanEagle.
Christian Science Monitor memperkirakan bahwa cara yang digunakan pasukan Iran untuk menjebak ScanEagle adalah dengan memanipulasi data GPS pada pesawat tersebut.
Menurut laporan yang ditulis oleh Peterson itu, jika klaim Iran menangkap pesawat tanpa awak itu benar, maka Republik Islam berhasil menggunakan cara yang sebelumnya digunakan untuk menangkap drone RQ170.
Peterson berpendapat, dengan memanipulasi data-data GPS, pasukan Iran memaksa pesawat itu mendarat di wilayah Iran.