REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus meninggalnya Diego Mandieta berbuntut panjang bagi Persis Solo. Klub yang tergabung dalam Indonesia Super League (ISL) ini terancam dibekukan keikutsertaannya di segala kompetisi mulai musim depan.
Pelaksana Tugas Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Haryo Yuniarto mengatakan, pihaknya memastikan akan menjatuhkan sanksi suspensi terhadap Persis Solo. Sanksi ini terkait adanya temuan pelanggaran kontrak oleh manajemen klub yang tidak membayarkan gaji Diego Mandieta dalam kurun enam bulan terakhir.
“Berapa lama durasi suspensinya masih akan kami rapatkan. Kami masih menunggu laporan kemungkinan adanya pelanggaran-pelanggaran lain,” kata Haryo dalam jumpa pers di kantor BOPI, Jakarta, Rabu (5/12).
Menurutnya, total gaji yang belum dibayarkan kepada pemain asal Paraguay itu senilai Rp 120 juta. Haryo menyatakan, persoalan tunggakan gaji tersebut diselesaikan oleh PT Liga Indonesia selaku pengelola ISL. “Bagaimana teknis pembayarannya, saya belum mendapat laporan,” imbuh dia.
Selain membayarkan tunggakan gaji, lanjut Haryo, PT Liga Indonesia juga akan memberikan uang duka kepada keluarga Diego sebesar Rp 30 juta. Sedangkan biaya rumah sakit selama Diego dirawat telah dilunasi oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudiyatmo bersama kelompok suporter Pasopati.
Soal pemulangan jenasah pemain 32 tahun itu ke Paraguay, Haryo mengatakan pihaknya sedang berkordinasi dengan Kementerian Pemuda Olahraga dan Kementerian Luar Negeri. "Kita usahakan jenasah segera dipulangkan ke negara asalnya,” tutur Haryo.