Kamis 06 Dec 2012 20:41 WIB

Danjen Kopassus: Laporkan Jika Ada Prajurit yang tak Ramah

Rep: Priyantono Oemar/ Red: Heri Ruslan
Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo
Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo menginstrukkan pemasangan  rambu penunjuk jalan menuju Pos Komando Utama (Poskout) Ekspedisi NKRI di Kompleks Markas Kopassus Cijantung.

‘’Biar bapak ibu tim ahli dan mahasiswa peserta tidak kesasar menuju Poskout,’’ ujar Agus Sutomo, saat rapat koordinasi Ekspedisi NKRI di Kopassus,Jakarta, Kamis (6/12).

Ketua Tim Perancang Ekspedisi NKRI Letkol Inf Rafael G Baay segera menyatakan kesediaannya mendapat instruksi itu. Menurut Agus, rambu penunjuk jalan itu perlu, sebab orang-orang yang baru sekali masuk kompleks Kopassus tak akanmudah mencari gedung yang akan dituju.

‘’Di sini ada jalan satu arah juga, kalau ada tamu yang salah arah, biasanya langsung didatangi prajurit untuk ditanya kemana tujuan,’’ ujar Agus.

Tapi, Agus segera menyatakan, tak perlu takut disamperi prajurit. ‘’Instruksi saya, prajurit harus ramah, tapi kalau perang harus menang,’’ kata Agus yang disambut tawa peserta rakor.

Agus menyampaikan, jika ada prajurit Kopassus ytangtak ramah agar melaporkannya kepada dirinya. Peserta Ekspedisi Khatulistiwa Triani Afifah dalam laporannya menyatakan sebelum bergabung di ekspedisi memiliki pandangan stereotipe terhadap prajurit, yaitu pandangan yangbanyak negatifnya.

‘’Namun dengan waktu yang singkat itu, cukup memberikan saya banyak cerita yang nantinya saya akan ceritakan kepada orang-orang di luar sana yang selama ini mempunyai stereotipe mengenai tentara. Mungkin saya salah seorang yang beruntung bisa bekerjasama dengan mereka,’’ tutur mahasiswi S2 Psikologi Universitas Padjadjaran itu.

Khairu Annisa Hariadi, mahasiswi Universitas Indonesia yang juga peserta Ekspedisi Khatulistiwa mengaku belajar banyak tentang disiplin dan solidaritas dari tentara. ‘’Mengenal mereka lebih dekat membuat saya bangga bisa bertemu mereka semua,’’ ujar Khairu dalam laporannya.

Tak berbeda pula pendapat Annisa Lavinia Achdiatma, mahasiswa S2 Psikologi Universitas Padjadjaran.

‘’Berada bersama anggota TNI selama ekspedisi telah banyak membuat saya berpikir bahwa di luar mematuhi perintah, yang sudah menjadi tugas mereka, para anggota TNI ini juga manusia-manusia yang membutuhkan tempat untuk berbagi, baik sekadar berbagi kebosanan, gurauan, hingga pengalaman dan masalah yang sedang mereka alami,’’ tulis peserta Ekspedisi Khatulistiwa itu dalam laporannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement