REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jelang penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Sabtu (2/6) besok, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta masih terima temuan data pemilih bermasalah hingga hari penetapan. Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta, Dahlia Umar mengatakan pihaknya masih menerima masukan pemilih bermasalah hingga jam terakhir di hari penetapan Daftar Pemilih Tetap.
"Silakan bagi pihak yang ingin mengecek pemilih bermasalah datang ke KPUD hingga jelang penetapan," ujar Dahlia kepada Republika, Jumat (1/6).
Dahlia menegaskan, bahwa berbagai pihak yang masih mendapati pemilih bermasalah agar segera melapor ke KPUD. Pihaknya telah berusaha terbuka dalam upaya memperbaiki DPT sebelum ditetapkan. Selain itu, KPUD juga terus menyisir berbagai pemilih yang terindikasi bermasalah hingga 24 jam setiap harinya.
KPUD, tambah Dahlia, terus berkomunikasi dengan enam tim sukses pasangan calon untuk memperbaiki DPT. "Kami rasa ketika komunikasi ini terus terjalin, maka pada penetapan DPT dapat diterima berbagai pihak," kata dia.
Namun ternyata hasil komunikasi terakhir dengan timses masih terdapat penolakan hasil perbaikan DPT. Sebelumnya, tiga tim pasangan calon, Jokowi-Ahok, Alex-Nono dan Hidayat-Didik masih menolak hasil perbaikan DPT oleh KPUD.
Juru Bicara timses Jokowi-Ahok, Muhammad Taufik mengatakan perbaikan data DPT oleh KPUD tak jauh berbeda dari data sebelumnya. "Karenanya kami meminta KPUD kembali bertemu, karena temuan dari kami pemilih bermasalah cukup besar," ungkap Taufik.
Taufik meminta sisa waktu yang semakin dekat jelang penetapan ini dapat dimanfaatkan perbaikan secara optimal oleh KPUD. "Saya yakin dengan sistem komputerisasi 24 jam pasti bisa," terang Taufik.
Hal senada disampaikan Ketua Timses Hidayat-Didik, Triwisaksana. Menurut pria yang akrab dipanggil Bang Sani ini, DPT yang dipublikasikan KPUD terakhir masih didapati ratusan ribu pemilih siluman.
Tim IT Hidayat-Didik masih menemukan ribuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ganda, kosong, palsu dan tidak sesuai standar. "Kami berharap KPUD membersihkan daftar pemilih terakhir dari pemilih fiktif, agar Pemilukada kali ini dapat berlangsung dengan jujur dan adil," ungkap Bang Sani.