REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menjelang Pemilihan Gubernur DKI 2012, banyak bakal calon gubenur yang mendeklarasikan diri. Berbagai tema atau fokus pun diusung untuk memikat para pemilih ibukota. Namun, bagi mantan gubernur DKI Sutiyoso, sat ini DKI Jakarta membutuhkan sosok gubernur yang visioner dalam membangun.
"Seorang gubernur harus visioner. Harus mengerti Jakarta ini mau dibawa ke mana," ujara Sutiyoso di Gedung Joang 45, Jakarta, Rabu (15/2). Sutiyoso mencontohkan seorang gubernur bisa dilihat misi dan visinya dari hal sederhana seperti slogan kampanye.
"Slogan harus jelas. Misalnya Jakarta Hijau Berkicau. Jadi di Jakarta, burung bisa hidup dan berkicau. Rapi di mana-mana. Trotoar membentang bagai karpet merah. Hal itu supaya orang jika melihat Jakarta mempunyai kesan yang baik," tutur Sutiyoso.
Selain itu, gubernur Jakarta terpilih nanti harus sosok yang tegas dan berani dalam bertindak dan mengambil keputusan. Dalam masa kepemimpinannya, tak jarang Sutiyoso membuat kebijakan yang tegas dan mengundang kontroversi namun dengan menyediakan solusi bagi masyarakat seperti penertiban becak, pembongkaran Stadion Menteng, dan penutupan lokalisasi Kramat Tunggak.
Sutiyoso mengatakan apabila terjadi kegagalan pembangunan di Jakarta, maka dampaknya akan sepuluh kali lipat daripada kegagalan pembangunan di provinsi lain. Karena bukan hanya menjadi masalah lokal, namun masalah nasional dan internasional.
Sementara itu, survei yang dilakukan Pusat Kajian Pembangunan Sosial dan Politik (Pusbangsospol) Indonesia menunjukkan dua kriteria utama gubernur 2012 pilihan responden merupakan sosok yang tegas dan berani.
Sebanyak 16,7 persen dari 1.000 responden dalam sampel menginginkan sosok gubernur DKI terpilih nanti merupakan orang yang berani. Sementara itu, 16,1 persen dari responden menginginkan sosok gubernur yang tegas.
Selanjutnya, 9,8 persen responden memilih sosok yang pro rakyat dan 9,2 persen responden memilih sosok yang responsif. Sementara itu, 9 persen dari responden memilih sosok gubernur yang visioner.