REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Tim Sukses calon Gubernur DKI Jakarta dari Incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara), Yudi Chrisnandi menjawab tuduhan kampanye terselubung Incumbent.
Menurut Yudi tuduhan terselubung incumbent dengan menjalankan program dengan menggunakan fasilitas pemerintah itu hal yang biasa.
Karena menurut Yudi, itulah keistimewaan incumbent yang tidak dimiliki pasangan calon lain. Sehingga tuduhan itu terus dialamatkan kepada pasangan incumbent dalam hal ini pasangan nomor 1, Foke-Nara.
"Ya itulah keistimewaan incumbent, persoalan melanggar aturan apa tidak silakan Panwaslu mengungkapnya," ujar Yudi ketika dihubungi Republika via telpon, Senin (21/5).
Yudi juga meminta tuduhan terhadap Foke-Nara yang seolah-olah menggunakan fasilitas pemerintah segera dibuktikan, agar tidak menuai fitnah. "Kalau ada pelanggaran laporkan saja," tutur Yudi. Bila memang melanggar pihaknya siap menerima sanksi.
Selain itu, Yudi juga menolak beberapa pihak yang menilai sombong ketika calon incumbent tidak menghadiri undangan penyampaian visi dan misi selain dari program KPUD. Kami, jelas Yudi, menilai debat atau peyampaian visi dan misi itu bukan undangan resmi. Jadi tidak ada kewajiban untuk hadir.
Tapi bukan berarti pihaknya tidak ingin sama sekali menghadiri semua debat atau penyampaian visi dan misi yang diadakan oleh selain KPUD. Menurut Yudi, kalau memang tidak mengganggu aktivitas incumbent sebagai kepala daerah Jakarta, kenapa tidak. "Dan itu yang perlu dipahami penyelenggara" ungkapnya.