REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hasil survei Indobarometer terkait pilihan masyarakat Ibukota terhadap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, menunjukkan bahwa Pemilih mengidentifikasi calon gubernur (cagub) dengan kelebihannya masing-masing.
Indobarometer mengungkapkan bahwa persepsi publik terhadap calon gubernur (cagub) Hidayat Nur Wahid sebagai cagub yang jujur dan taat beragama. Sedangkan Joko Widodo dinilai sebagai cagub teramah. Sementara Fauzi Bowo (Foke) unggul dengan cagub asli putra daerah.
Peneliti dari Indobarometer Muhammad Qodari mengatakan masyarakat DKI Jakarta menilai cagub nomor 4, lebih terdepan dalam nilai taat beragama dan kejujurannya. "Ini sesuai dengan apa yang selama ini digaungkan pasangan nomor 4," ungkap Qodari saat menyampaikan hasil survei Indobarometer di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/5).
Dari data Indobarometer ini, jelas Qodari, publik memang benar-benar menilai sosok Hidayat sebagai calon yang paling taat beragama. Publik menilai Hidayat taat beragama dengan 87,5 persen dari responden, dan kejujuran 31,3 persen.
Sedangkan untuk Joko Widodo, Qodari memaparkan, publik menilai sebagai cagub teramah. Jokowi mendapatkan angka tertinggi sebesar 87,5 persen dalam hal keramahan persepsi responden dari Indobarometer. "Ini artinya publik menilai Jokowi paling ramah," ujar Qodari.
Kemudian untuk pasangan incumbent, Foke memiliki keunggulan di mata publik Jakarta karena asli putera daerah Betawi. Menurut data dari Indobarometer, Foke memiliki nilai 100 persen sebagai cagub asli dari daerah Jakarta.
Selain itu, keunggulan Foke di mata warga Jakarta lainnya adalah lebih bisa melanjutkan program pembangunan Jakarta. "Nilai Foke 100 persen untuk kategori berpengalaman melanjutkan program pembangunan Jakarta," papar Qodari.
Untuk nilai tertinggi cagub nomor 6, Alex Noerdin. Publik Jakarta menilai Alex memiliki program, visi dan misi yang bagus, dengan 40 persen dari reponden memilih ini.