REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menjelang pilkada DKI Jakarta yang tingggal beberapa hari lagi, ekskalasi politik Jakarta semakin meningkat. Sejumlah LSM pendukung Fauzi Bowo memprotes iklan Hendardji pada sejumlah media massa di depan Kantor Panwaslu DKI Jakarta pada Rabu (30/5).
Sejumlah Ormas memprotes iklan kampanye pasangan Hendardji-Ariza di sejumlah media massa. Iklan itu dinilai mendiskreditkan Cagub Fauzi Bowo.
‘’Kami memprotes keras kampanye tersebut karena mendiskreditkan dan melecehkan Fauzi Bowo,’’ kata Ketua Gerakan AntiKorupsi (GERAK), Budi S. Kelana, dalam pernyataannya, Rabu, (30/5) di Kantor Panwaslu DKI Jakarta.
Kelompok LSM yang melapor diantaranya Asosiasi Musisi Tanah Air (ASMAT), Blueforces DKI Jakarta, Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK), Komando Betawi Raya (KOBRA), Komunitas Betawi dan Komunitas Marsela.
Aliansi bersama pendukung Foke-Nara menyesalkan kampanye tersebut. Mereka menilai iklan tersebut tidak bermutu dan dilakukan sebelum masa kampanye resmi.
Iklan tersebut dinilai tendensius dan mengidentifikasikan penghinaan dari ciri fisik calon gubernur incumbent. Oleh karena itu, mereka mendesak Panwaslu Jakarta menindaklanjuti iklan kampanye tersebut dengan menjatuhkan sanksi tegas sesuai aturan.
‘’Untuk itu kami melaporkan ke Panwaslu, pihak yang berwenang mengawasi pelaksaanaan serta pelanggaran pemilu kepala daerah,’’ ujarnya.
Sementara itu, ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdhansyah akan melakukan penindak lanjutan terkait hal tersebut.
‘’Kami akan menindaklanjuti laporan tersebut dan memediasi antara tim sukses besok jam 11.00. Selain melakukan mediasi antar tim sukses tersebut, Panwaslu juga akan membahas tentang DPT dan netralitas PNS’’ kata Ramdansyah pada Rabu (30/5).