REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Calon Gubernur DKI Alex Noerdin meminta agar Panwaslu DKI memeriksa kembali jumlah pemilih siluman dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan KPUD.
Panwaslu, jelas Alex harus mengambil sikap tegas atas masalah DPT ini dan berbagai macam pelanggaran lain sudah sering terjadi. Seperti di Kepulauann Seribu dan Kelurahan Gondangdia, Jakarta Pusat.
"Ada 1,4 juta yang masih belum menyelesaikan, tapi katanya sudah 800 ribuan yang dicoret dan belum selesai sepenuhnya," kata Alex Noerdin di Jakarta Sabtu (2/6)
Sebelumnya, Daftar Pemilih Tetap Pemilukada DKI Jakarta sempat carut marut. Diduga ada 1,4 juta pemilih fiktif dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS). Dan setelah penetapan pun kelima tim pasangan menolak hasil penetapan DPT ini. Menurut Alex, ini indikasi masih ditemukannya pemilih bermasalah dari DPT tersebut.
Selain itu Alex juga mengindikasi ketidaknetralan birokrasi. "Panwaslu juga harus memperhatikan aparat birokrasi yang tidak netral. Itu pelanggaran Pilkada yang paling berat," imbuhnya ketika melakukan silaturahmi dengan masyarakat di Semper, Jakarta Utara.
Dalam silaturahmi ini, Alex dan tim dari Partai Golkar memberikan santunan terhadap 200 anak yatim. "Kalau agenda kami sekedar memperkenalkan diri kepada rakyat kecil, ya jangan di semprit-semprit lah wajar saja," pungkasnya.