REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon wakil gubernur (Cawagub) nomor 6, Nono Sampono menyampaikan agar warga Jakarta jangan memilih pemimpin yang lemah yang terbukti tidak bisa berkoordinasi dengan bawahannya. Nono mengistilahkan pemimpin lemah ini seperti 'Ayam Sayur'.
Secara langsung, Nono menyindir Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) yang dinilai tidak bisa berkoordinasi dengan Wakil Gubernurnya Priyanto.
"Kepemimpinan Foke Lemah, karena tidak bisa mengkoordinasikan Wakil Gubernurnya, sehingga ia ingin mengundurkan diri," ungkap Nono kepada Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI) Jakarta Pusat, Selasa (19/6).
Dalam militer, ungkap Nono, bila anak buahnya meminta berhenti, maka yang harus disalahkan adalah pola kepemimpinan komandannya. "Kenyataannya si Gubernur lemah dalam memimpin, sehingga hanya jadi pemimpin 'Ayam Sayur'," ucap Nono.
Padahal, tambah dia, posisi wakil Priyanto sangat penting yaitu sebagai purnawirawan adalah sebagai kepala intelejen daerah, dimana dibawahnya berkoordinasi dengan TNI/Polri. Maka dengan lemahnya kepemimpinan Foke, jelas dia, mengakibatkan sang Wakil Priyanto tidak berfungsi dan Intelejen daerah tidak berjalan, sehingga keamanan daerah terus terancam.
Menurut Nono, ini terbukti dengan semakin meningkatnya kualitas kriminalitas di Ibukota. Salah satu solusinya pilih pemimpin yang jelas track recordnya dalam menjaga keamanan. "Saya Letnan Jendral Marinir Purnawirawan, garis perjuangan kita sama dalam menjaga keamanan dan ideologi nilai-nilai Pancasila," ujarnya.