REPUBLIKA.CO.ID, CIKINI--Penelitian yang dilakukan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menunjukkan masih banyak media belum berimbang terkait Pemberitaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta 2012.
Riset tersebut diambil dari pemberitaan media cetak, televisi dan elektronik sejak 16 Juni hingga 30 Juni 2012. Adapun media yang disurvey adalah Detik.com, Kompas.com, Vivanews.com dan Okezone.com untuk media online.
Sedangkan untuk media cetak lokal dipilih Warta Kota, Pos Kota, Indo Pos, Koran Jakarta. Sementara untuk koran nasional dipilih Republika, Kompas, Koran Tempo dan Suara Pembaruan. Sedangkan untuk televisi dipilih Metro TV, TV One, RCTI dan Jak TV.
Hasil riset yang dirilis pada Selasa (10/7) menunjukkan penulisan berita satu sisi menjelang Pilkada DKI meningkat dibandingkan periode pertama. ''Kali ini pemberitaan yang satu sisi berjumlah 995 berita (75,2persen). Sementara pemberitaan dua sisi berjumlah 189 berita (14,3 persen).
Padahal pada periode sebelumnya, dari 675 berita yang diteliti, ada 479 berita satu sisi (71 persen). Sementara untuk yang dua sisi ada 150 berita (22,2 persen).
Kontribusi paling besar terhadap pemberitaan satu sisi datang dari media online. Pemberitaan satu sisi dari dunia maya ini berjumlah 794 (60 persen), diikuti media lokal 142 berita (10,7 persen) lalu media nasional 33 berita (2,4 persen) serta 26 berita di televisi (2 persen).
Karena itu, AJI mengimbau agar media memperbaiki kualitas beritanya lagi. ''Karena sebagian besar pemilih pilkada mengakses media untuk menentukan pilihannya," kata Ketua AJI Umar Idris.