REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid sepertinya paham betul lika-liku perpolitikan Indonesia. Karena itu, Hidayat menyebut tak politik bukanlah permusuhan.
Ucapan Hidayat tergambarkan lewat keakraban dirinya dengan kandidat calon Gubernur DKI lainnya, Joko Widodo. Meski menjadi lawan tarung di ring Pemilukada DKI, Hidayat dan Jokowi mesra.
Kemesraan Hidayat dan Jokowi dipertontonkan keduanya di Posko Kemenangan Hidayat-Didik, di Jalan Warung Buncit Nomor 30, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (11/7). Jokowi menyempatkan diri bersilaturahim dengan Hidayat yang hari ini kurang fit karena kakinya keselo.
Kedatangan Jokowi disambut hangat Hidayat dan Didik. "Tadi sekitar pukul delapan (08.00 WIB), Jokowi menelepon saya untuk dapat bertemu," ujar cagub nomor urut empat ini.
Selain untuk bersilaturahim, maksud kedatangan Wali Kota Solo itu untuk menunjukkan Pemilukada 2012 jangan sampai 'panas'. Hidayat berpendapat, pemimpin harus dapat memberi contoh yang baik kepada warganya. "Politik bukanlah permusuhan, pemimpin memberi contoh bahwa kita bisa menjaga perkawanan dan kompetensi," sebut Hidayat yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Kunjungan Jokowi juga ingin membahas tentang adanya pelanggaran terutama pelanggaran money politik. Adanya pelanggaran dalam Pemilukada DKI harus diseriusi, agar dapat ditindaklanjuti dengan jujur dan adil. Hidayat dan Jokowi pun berharap, pemilukada kali ini dapat menjadi barometer kerukunan Indonesia.