REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil hitung cepat Pemilukada DKI Jakarta, untuk sementara menempatkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki T Purnama (Ahok) pada posisi teratas. Jika Jokowi-Ahok nantinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta, mereka diharapkan tidak merasa berhutang budi kepada penyandang dana kampanye.
Hal itu diucapkan Peneliti Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Diansyah yang meminta pasangan cagub dan cawagub yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra itu tidak terbebani kepada pihak yang membiayai kampanyenya.
Harapan itu disampaikan Febri dalam akun twitternya, @febridiansyah kepada akun twitter @jokowi_do2. “Selamat ya semoga Jakarta 5 th ke depan lebih manusiawi utk warganya. Smg tak merasa berhutang dg yg biayai kampanye,“ tulis Febri.
Untuk diketahui, Jokowi-Ahok didukung penuh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam pencalonan gubernur DKI 2012. Dukungan tersebut termasuk membiayai kampanye Jokowi-Ahok. Hal inilah yang dikhawatirkan berbagai pihak, Jokowi akan membalas jasa dengan memprioritaskan kepentingan Prabowo jika terpilih menjadi Gubernur DKI.