Selasa 17 Jul 2012 18:57 WIB

Tjahjo Kumolo: Politik SARA tak Beri Keuntungan

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Tjahjo Kumolo
Foto: Republika
Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politik yang mengedepankan isu perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tak akan menghasilkan apa-apa bagi partai politik maupun calon kepala daerah. Sebaliknya, isu SARA malah akan membuat partai politik maupun calon kepala daerah ditinggalkan konstituennya.

"Masyarakat Jakarta sudah cerdas menanggapi isu (SARA) yang tidak benar," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo saat dihubungi tentang mulai maraknya isu SARA menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Selasa (17/7).

Tjahjo mengatakan, isu SARA bisa membawa dampak negatif bagi masyarakat. Dia menghimbau tim sukses calon gubernur Jakarta untuk mengindari isu SARA. Sebab isu semacam ini sama sekali tidak memberikan pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat. "Isu SARA berpotensi memecah keberagaman masyarakat Jakarta yang majemuk," ujar Tjahjo.

Sementara itu tim sukses Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Dewi Aryani, menyatakan pihaknya lebih mengedepankan strategi pemenangan yang bersifat membangun kesadaran masyarakat Jakarta. Menurut anggota Komisi VII DPR Fraksi PDI Perjuangan ini, masyarakat Jakarta sekarang sudah jenuh dengan berbagai persoalan yang melanda ibu kota.

"Masyarakat Jakarta sedang menghadapi kejenuhan kolektif," ujarnya. Dewi menyatakan pihaknya akan terus berusahan meyakinkan masyarakat Jakarta, bahwa Jokowi-Ahok lah yang mampu menyelesaikan problem Jakarta. "Kami mengusung pemimpin yang amanah,jujur dan melayani rakyat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement