REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Faisal Basri memastikan dirinya tak akan memihak salah satu calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada putaran kedua. Faisal mengatakan sikap ini dia ambil karena percaya pendukungnya memiliki kedaulatan sendiri dalam menentukan calon pemimpin.
"Saya tidak punya mandat mengarah-ngarahkan pendukung saya," kata Faisal kepada wartawan, Kamis (19/7), di kompleks MPR/DPR, Senayan Jakarta.
Faisal menyatakan pendukungnya adalah para pemilih cerdas. Mereka tahu betul siapa yang terbaik bagi Jakarta dan masyarakatnya. Di sisi lain, Faisal mengatakan koalisi atau dukung-mendukung merupakan bagian dari logika partai politik. Sedang bagi dirinya yang telah memilih jalur independen, logika semacam itu tidak bisa digunakan. "Biarkan mereka (pendukung) yang memilih," ujarnya.
Faisal menjelaskan, jalan independen yang ia pilih dalam Pilkada DKI Jakarta merupakan garis perjuangan. Independen merupakan upakan upaya membangun kedaulatan politik berbasis warga bukan partai politik. "Selama ini warga banyak ditinggalkan partai politik," katanya.
Kendati gagal masuk putaran kedua, Faisal mengaku tidak merasa kalah. Menurutnya perolehan suaranya yang nyaring mencapai angka lima persen merupakan sesuatu yang luar biasa. Hasil itu, imbuhnya, akan dijadikan modal untuk terus menguatkan kedaulatan masyarakat di bidang politik. "Setelah Pilkada kami ingin mengkapitalisasi politik yang berbasis warga. Kami ingin mengumpulkan pengalaman kami ke teman-teman daerah," paparnya.