REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yakin kalau komentar kontroversial calon gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) kepada korban kebakaran di Karet Tengsin tidak akan mempengaruhi tingkat elektabilitasnya pada pemilihan putaran kedua. Pertimbangannya, masyarakat Jakarta dinilainya pemilih yang rasional dan kalkulatif.

''Jadi pasti bisa membedakan, mana yang candaan, mana yang serius. Mana yang guyonan, mana yang sungguh-sungguh. Dan pilihan itu tidak ditentukan oleh guyonan-guyonan kan. Pilihan itu ditentukan oleh rakyat yang melihat prestasi dan harapan ke depan,'' katanya di sela Safari Ramadhan, di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (10/8).

Sebelumnya, Foke mengeluarkan pernyataan menyindir calon gubernur rivalnya yang juga Wali Kota Solo Joko Widodo, saat mengunjungi lokasi pengungsian korban kebakaran Jalan Karet Pasar Baru Barat I RT01-04 RW 07, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (7/8) (baca:Beredar, Video Foke Sindir Jokowi). Pada kesempatan itu, Foke menyuruh masyarakat untuk membangun rumah di Solo jika memang memilih calon gubernur lawannya yang sekaligus merupakan Walikota Solo. 

Menurut Anas, pernyataan yang disampaikan kepada korban kebakaran itu semata hanya bercanda. Sehingga tak perlu mendapat perhatian yang serius dari seluruh pihak. Baik masyarakat mau pun tim sukses. 

Yang terpenting, jelasnya, bagaimana semua pihak berusaha agar putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta yang akan digelar 20 September mendatang bisa berjalan baik, aman, tertib, demokratis, dan bermartabat.

''Jadi kalau itu candaan, tempatkan sebagai candaan. Kalau guyonan ya guyonan.''

''Mungkin itu selera humor, candaan. Kalau pemimpin mengajak humor dengan rakyatnya itu kan bagus juga. Biar rakyatnya ketawa-ketawa,'' pungkas Anas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika