REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Momentum Ramadhan dimanfaatkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Joko Widodo dan Basuki Rahmat (Jokowi-Ahok). Salah satunya adalah mengunjungi Kantor Republika, Jumat (10/8).
Dalam silaturahminya itu, Jokowi menyampaikan, akan memulai pembangunan Jakarta dari perkampungan-perkampungan. Menurutnya, bukanlah kota yang perlu dikembangkan, melainkan kawasan kumuh.
Walikota Solo tersebut mengatakan, kalau selama ini pemerintah hanya fokus pada tata kota, hingga melupakan komunitas kecil yang tertinggal. Dengan adanya penataan kampung yang lebih baik, menurut Jokowi, pembangunan Jakarta baru bisa dikatakan telah merata.
"Kampung perlu diperhatikan, karena masih banyak yang belum layak huni, punya komunal dan drainase yang baik," kata Jokowi.
Jokowi juga merasa bahwa dirinya hanyalah semut kecil layaknya rakyat-rakyat kelas bawah di Jakarta. Dia juga mengungkapkan, justru karena hal tersebutlah dirinya jadi punya kekuatan dan tujuan untuk membangun Jakarta ke depannya.
Menurut Jokowi, keunggulannya pada pemilu putaran pertama sama sekali diluar dugaan. Pasalnya dia sama sekali tidak menyiapkan strategi maupun organisasi yang matang. "Kami bergerak sendiri-sendiri," ungkap Jokowi.
Dia menilai, meskipun tanpa persiapan yang profesional, namun tetap mempunyai semangat yang sama kuatnya. Jokowi menyatakan, sengaja tidak menyiapkan kesiapan apa-apa sebelumnya karena tidak mau menghabiskan dana yang besar hanya untuk kampanye tersebut.