REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan respons santai ketika disinggung banyak vandalisme di tembok bertuliskan 'Adili Jokowi'. Vandalisme yang dibuat orang tidak dikenal (OTK) tersebut tersebar di sejumlah daerah, mulai di Kota Solo, Medan, Yogyakarta, hingga Malang.

"Ya itu cara mengungkapkan ekspresi, cara mengungkapkan ekspresi," kata Jokowi setiba di Indonesia usai melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (7/2/2025).

Jokowi pun menegaskan, vandalisme di tembok kosong merupakan bentuk ekspresi warga. Namun, ia hanya tertawa ringan ketika ditanya apakah mempermasalahkan tulisan itu atau tidak. "(Tidak masalah) he he he. Ya itu cara mengungkapkan ekspresi," kata mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Aksi vandalisme 'Adili Jokowi' di beberapa wilayah ternyata menarik perhatian kepolisian. Polres Malang, Jawa Timur saat ini memburu dalang di balik aksi vandalisme di beberapa fasilitas umum.

Kepala Seksi Humas Polres Malang AKP Ponsen Dadang Martianto mengatakan, petugas sudah melakukan pemeriksaan barang bukti, berupa rekaman kamera pengawas guna mengungkap terduga pelaku vandalisme tersebut. "Kami sudah memulai proses penyelidikan, termasuk (mengecek) rekaman CCTV di sekitar area yang terdampak," kata Dadang.

Aksi vandalisme atau perusakan oleh orang tak dikenal di beberapa lokasi dilakukan dengan cara mencoret-coret dinding dengan cat semprot atau pilox, lalu menuliskan kata-kata "Adili Jokowi". Berdasarkan keterangan dari kepolisian, tulisan tersebut kali pertama diketahui muncul di area Tugu Perbatasan arah masuk wilayah Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, di Jalan Raya Mojosari, Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso.

Ikuti Whatsapp Channel Republika