REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh secara resmi membuka Pagelaran Tari Nusantara. Sebanyak 369 seniman yang berasal dari 14 provinsi, meramaikan gelar tari yang dilaksanakan di Lapangan Sangkareang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
M Nuh mengatakan, saat ini kita perlu membangun masa depan bangsa dengan orang-orang yang berbudaya dan menghargai seni.
"Membangun bangsa, kita perlu orang-orang berbudaya. Bukan orang yang kasar dan beringas,'' ujarnya, Jumat (7/12) malam.
Saat membuka pagelaran tari nusantara ini, M Nuh mengatakan, apa yang dimiliki oleh para seniman perlu dilestarikan. Ia mengatakan kekayaan seni budaya juga harus dipromosikan kepada masyarakat.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi dan kreatifitas yang luar biasa. Dia pun mengatakan, perlu mendorong agar budayawan seniman kita bisa memberikan dampak ekonomi dan kesejahteraan bagi semua.
''Kita tidak ingin budayawan kita hidupnya terlantar tanpa perhatian dari siapapun. Mereka punya prestasi, mereka maestro budaya, sudah saatnya diberikan apresiasi. Mari beri ruang untuk mereka bereksperimen sehingga produk budaya kita makin canggih,'' ujarnya.
Pelaksana tugas Dirjen Kebudayaan, Katjung Marijan mengatakan, Gelar Tari Nusantara digelar dalam rangkaian Hari Nusantara, yang juga akan digelar di Mataram, 17 Desember mendatang. Para seniman ini menampilkan tari-tari tradisional yang akrab dengan masyarakat.
Misalnya Tari Kecak dari Bali, Tari Reog dari Ponorogo, Tor Tor Cawan dari Sumatera Utara, Topeng Ireng dari Jawa Tengah dan Cekepung dari Bali.Tari lainnya yakni Pakkarena, Gawi, Nias Faluaya, tari suku Bajo, Cakalele, Tua Reta Lou, Raego Pipikoro, Gandrung, Sisingaan, Datun Julut Belian, Sentinyu, Hudog, Topeng Jipai, Tari Piring, dan Ondel-ondel juga ditampilkan. NTB sebagai tuan rumah menampilkan tarian tradisional Gendang Beleq dan beragam tarian khas Lombok dan Sumbawa.