REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan korupsi Proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Jawa Barat disebut-sebut juga menyeret nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Ray Rangkuti, Pengamat Politik yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) mengatakan jika Anas tersentuh maka Partai Demokrat akan cepat karam. Menurutnya, Partai Demokrat saat ini telah menanggung beban yang berat akibat ulah para kadernya.
Bahkan, ia mengatakan bahwa SBY juga sudah kelimpungan menghadapi berbagai kasus yang menimpa partainya. Sehingga kasus korupsi yang mendera Partai Demokrat tersebut dinilai bukan merupakan rekayasa untuk pencitraan.
"SBY masih konsen di 6,2 persen, jika turun maka SBY akan kelimpungan," katanya dalam diskusi “Perahu Demokrat Bakal Karam di 2014?” di kantor redaksi Penaone.com, Senin (10/12).
Ia menambahkan, kondisi ini akan dimanfaatkan oleh kompetitornya untuk menyudutkan Demokrat.
Sementara itu, Ruhut Sitompul, Anggota DPR RI dari Partai Demokrat mengatakan partainya tidak akan karam. "Kayanya kita harus tahu kultur budaya Indonesia. Di Indonesia tidak ada partai yang karam. Demokrat gimana mau karam? Pendirinya masih ada kok," katanya.
Namun ia menambahkan, apabila Ketua Umum DPP Partai Demokrat juga tersandung masalah korupsi, maka akan dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB).
"Tapi AD ART partai kami sudah jelas mengatakan, bila Ketua Umum tersangkut kasus korupsi, ya kita lakukan KLB. Namun, jangan menghakimi jika Anas sudah bersalah," kata Ruhut.