REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam bakal memasok batu bara sebanyak 68,6 juta ton ke PT Pupuk Indonesia. Kontrak bakal berlangsung selama 30 tahun dengan pengiriman rata-rata mencapai 2,3 juta ton per tahun.
"Penjualan ini ditujukan pada tiga anak perusahaan Pupuk Indonesia," kata Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono, Selasa (11/12). Batu bara dengan kualitas 4.650 kcal per kilogram ini akan didistribusikan untuk PT Pupuk Iskandar Muda Aceh, PT Pupuk Sriwidjaya Palembang dan PT Pupuk Kujang Cikampek.
Selain Pupuk Indonesia, PTBA juga akan menyalurkan batu bara sebanyak 4,5 juta ton ke PT Sumber Segara Primadaya, pemiliki PLTU Cilacap. Kontrak bakal berlangsung selama empat tahun, hingga Desember 2016. Joko mengatakan batu bara yang akan dipasok juga berjenis batu bara medium. Pasokan batu bara ditetapkan berjenis 4.900 kcal per kilogram.
"Tambahan pasokan batu bara oleh PTBA ini sejalan dengan peningkatan kapasitas angkutan batu bara oleh PT KAI di lokasi tambang di Tanjung Enim, Sumatera Selatan menuju Kertapati Palembang," jelasnya lagi. Dari semula 15 juta ton per tahun menjadi 22,7 per tahun 2014 mendatang.
Ini juga dilakukan seiring pembangunan jalur baru kereta api yang dibangun anak perusahaan PTBA, Bukit Asam Transpasific Railway dari Tanjung Enim menuju propinsi Lampung. Di mana dengan pembangunan ini diharapkan di 2017 nanti, target angkutan batu bara bisa meningkat hingga 25 juta ton per tahun.
Sebelumnya, di triwulan ketiga 2012, Bukit Asam mencatat laba sebesar Rp 2,2 triliun atau turun 5,3 persen dari sebelumnya Rp 2,32 triliun. PTBA mencatat volume penjualan 11,36 juta ton, atau naik 15 persen dari periode sebelumnya 9,86 juta ton.
Pendapatan naik 12 persen dari Rp 7,75 triliun menjadi Rp 8,72 triliun. Harga rata-rata jual batubara perseroan berada pada level Rp 765.934 per ton atau turun dua pesen dari periode yang sama tahun lalu.