Selasa 11 Dec 2012 16:50 WIB

Qarun yang Lenyap Ditelan Bumi (1)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Danau Karun, tempat yang Karun ditenggelamkan bersama hartanya di Kota Fayoum, Kairo, Mesir.
Foto: looklex.com
Danau Karun, tempat yang Karun ditenggelamkan bersama hartanya di Kota Fayoum, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, Harta karun dalam bahasa Indonesia adalah frasa yang digunakan untuk menjelaskan harta tak bertuan dan terpendam dalam jumlah besar.

Frasa tersebut tak terbentuk begitu saja, tetapi diambil dari nama seorang Yahudi, Qarun.

Menurut Ibnu Ishak, Qarun adalah paman Nabi Musa. Sementara, menurut A'masy dan lainnya, Qarun adalah sepupu Nabi Musa.

Ayah Nabi Musa yang bernama Imran adalah kakak dari ayah Qarun yang bernama Yashhar. Baik Nabi Musa maupun Qarun adalah keturunan Nabi Ya'kub.

Qarun dikenal sebagai seorang yang kekayaannya sangat melimpah ruah. Namun sebelumnya, hidup Qarun sangat miskin. Dia tidak mampu menafkahi anaknya yang jumlahnya sangat banyak.

Bosan dengan keadaannya, Qarun meminta Nabi Musa untuk mendoakannya agar Allah memberikannya harta benda yang sangat banyak. Nabi Musa menyetujuinya tanpa ragu karena dia tahu bahwa Qarun adalah seorang yang sangat saleh dan pengikut ajaran Ibrahim yang sangat baik.

Allah pun mengabulkan doa Musa. Akhirnya, Qarun kemudian memiliki ribuan gudang harta yang penuh berisikan emas dan perak. Dalam Surah al-Qashash ayat 76 dikisahkan bahwa Qarun pernah pamer kekayaannya.

Saat itu, dia keluar dengan pakaian yang sangat mewah didampingi oleh 600 orang pelayan terdiri dari 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Bukan hanya itu, ia juga dikelilingi oleh 4.000 pengawal dan diiringi 4.000 binatang ternak yang sehat, plus 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya.

Namun sayang, setelah keinginannya menjadi kaya raya terwujud, Qarun mempergunakan hartanya dalam kesesatan, kezaliman, dan permusuhan sehingga membuatnya menjadi orang yang sombong. Qarun mabuk dan terlena dengan kekayaannya.

Janji Qarun untuk lebih khusyuk beribadah dan membantu sesama setelah menjadi kaya, kandas. Dia mendurhakai Allah dan memilih untuk menyembah Sobek, dewa berkepala buaya serta dewa-dewa lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement