REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok anti rasisme, Kick It Out, menilai FA dan Liga Utama Inggris masih lembek dalam menangani kasus kasus rasisme terkini. FA dianggap tidak memiliki moralitas dan kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Herman Ouseley, yang memimpin organisasi Kick It Out, juga menegur Chelsea dan Liverpool terkait insiden-insiden rasisme yang melibatkan pemain-pemain mereka John Terry dan Luis Suarez. Menurutnya kedua klub itu gagal bersikap keras terhadap tingkah laku yang tidak dapat diterima.
"Hanya ada sangat sedikit moralitas pada sepak bola di antara klub-klub papan atas," kata Ouseley, yang juga anggota legislatif di parlemen Inggris, dalam wawancara dengan surat kabar The Guardian yang dipublikasi pada Selasa (11/12).
"Kepemimpinan begitu penting; anda harus mengirim pesan kuat bahwa rasisme tidak dapat diterima. Namun terdapat kevakuman moral di sana."
"Klub-klub besar memandang pemain-pemain mereka sebagai aset. Tidak ada sikap berani dari mereka (klub), untuk mengatakan bahwa mereka tidak berkenan dengan hal itu."
Terry menerima skorsing empat pertandingan pada awal musim ini setelah oleh FA dinyatakan bersalah melakukan pelecehan rasial kepada bek Queens Park Rangers Anton Ferdinand, sedangkan Suarez mendapat skorsing delapan pertandingan atas pelanggaran serupa pada musim lalu.
Meski hukuman-hukuman itu telah dijatuhkan kepada kedua pemain, Ouseley mengatakan bahwa otoritas sepak bola seharusnya lebih lantang menyuarakan kritik-kritik mereka. "Kecaman-kecaman itu sekedar kata-kata manis," kata mantan kepala Komisi untuk Kesetaraan Ras itu.
"Kami menginginkan semua pemain dan penggemar merasa percaya diri untuk melaporkan pelecehan. Namun FA tidak mengatakan papun mengenai kebohongan-kebohongan dan distorsi yang ditemukan pada fakta-fakta John Terry dan Ashley Cole. Malah, pemain-pemain itu dilindungi."