Kamis 13 Dec 2012 20:36 WIB

Tanggul Longsor, Kerugian Capai Rp 5,4 M

Rep: Yulianingsih/ Red: Indah Wulandari
Tanggul sementara di lokasi tanggul jebol
Foto: Republika
Tanggul sementara di lokasi tanggul jebol

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tanggul sungai (talud) di wilayah Kota Yogyakarta banyak yang longsor akibat gerusan banjir. Kerugian akibat longsornya talud ini mencapai Rp 5,4 miliar.

Berdasarkan data Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta, hingga akhir November ini ada empat titik talud yang longsor dan tiga titik talud rawan longsor.

Lokasinya terletak di Jalan Ahmad Jazuli Kali Code sepanjang 60 meter dengan tinggi 10-15 meter. Titik kedua di Kali Buntung dengan panjang 30 meter dan tinggi 15 meter. Dana yang dibutuhkan untuk perbaikan Rp 1,2 miliar.

Talud lain yang ambrol akibat hujan adalah di Kali Winongo RT 45 RW 10 Kelurahan Kricak. Talud yang longsor ini sepanjang 20 meter dengan tinggi 10 meter. Dana yang dibutuhkan untuk perbaikan Rp 930 juta. Dan titik keempat talud ambrol di Kali Winongi Tegalrejo sepanjang 100 meter dengan tinggi 12 meter, kerugian akibat ambrolnya talud itu mencapai Rp 2 miliar.

“"Kita sudah mengajukan dana perbaikan untuk talud longsor ini ke Gubernur akhir November lalu. Dan sudah ada jawabanya akan ditanghani BPBD DIY hanya titik yang mana belum pasti," terang Kabid Pengairan dan Drainase Kimpraswil Kota Yogyakarta, Aki Lukman, Kamis (13/12).

Selain empat talud yang longsor ini, ada tiga talud lagi di Kota Yogyakarta yang hampir longsor akibat gerusan hujan. Ketiga talud ini adalah di Kali Code di RT 02 RW 01 Terban, Gondokusuman dengan panjang 15 meter dan tinggi 25 meter.

Titik kedua ada di RW 07 Cokrokusuman, Kecamatan Tegalrejo, dengan panjang 20-30 meter. Sedangkan titik ketiga di Kali Code juga RT 18 RW 04 Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Perbaikan ketiga titik talud ini diusulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak.

"Tahun ini mungkin belum diperbaiki, 2013 nampaknya baru tertangani," tambahnya.

Untuk antisipasi agar talur ambrpol dan rawan tersebut tidak meluas, pihaknya sudah memasang bronjong sementara dan karung berisi batu dan pasir. Karung ini berfungsi menahan gerusan air sungai akibat banjir ke talud-talud tersebut.

Setidaknya 1.300 kantong pasir yang sudah dipasang Kimpraswil untuk menahan talud tersebut agar tidak ambrol semakin parah. Pihaknya, kata Aki, juga masih memiliki stok 27 ribu karung dan 1.100 bronjong siap pasang untuk menanggulangi ambrolnya talud tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement