REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya penggunaan daging babi oleh pedagang bakso tak akan menjadi alasan untuk penambahan kuota impor daging. Hal itu dikatakan mengingat saat ini Kementrian Perdagangan tengah menghitung ulang kebutuhan daging sapi.
Wakil Mendag Bayu Krisnamurthi menjelaskan, dari sisi permintaan, kebutuhan daging terus meningkat seiring dengan tumbuhnya industri makanan dan perhotelan. Termasuk juga kebutuhan daging yang spesifik seperti iga untuk restoran.
Sebelumnya, kata dia, pemerintah sudah menetapkan rincian kuota impor daging untuk 2013. Kuota impor daging sebanyak 80 ribu ton untuk 2013 dibagi dalam impor daging beku sebanyak 32 ribu ton.
Sisanya, pada tahun 2013 akan diimpor sapi bakalan seberat 48 ribu ton atau setara 276 ribu ekor sapi. “Kebutuhan daging akan dihitung ulang dengan mempertimbangkan permintaan daging yang terus meningkat,” kata dia, Jumat (14/12).
Kementerian pun telah mengambil sampel daging giling dan bakso di berbagai daerah untuk menindaklanjuti laporan terkait dugaan penggunaan daging babi oleh pedagang bakso. Seperti di pasar Rawamangun, pasar Senen, Cempaka Putih dan pasar Dermaga, Bogor.