Jumat 14 Dec 2012 22:12 WIB

Pengamat: 'Malaysia Sekarang Seperti Apartheid'

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bendera Malaysia (ilustrasi)
Foto: www.javed-sultan.blogspot.com
Bendera Malaysia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --- Dewan pakar Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional (I-4), Nasir Tamara mengungkapkan praktik demokrasi Malaysia sungguh nihil.

Hal tersebut, ujarnya, tercermin dari banyaknya keluhan dari pihak oposisi Malaysia. Nasir menjelaskan hubungan buruk antara Indonesia dan Malaysia akan baik jika oposisi memimpin.''Adanya jaminan dari oposisi dengan demokrasi yang dihalangi oleh penguasa sekarang,'' ujar Nasir.

Menurutnya, sejarah politik di Malaysia tidak pernah terlepas dari perpecahan antar etnis. Kata dia, ada tiga etnis yang terus berebut pengaruh di Malaysia, yakni  Melayu, Cina dan India. Dominasi Melayu sempat membuat Malaysia seperti yang pernah terjadi di masa apertheid di Afrika. "Seperti masa apartheid di Afrika,"jelasnya.

Nasir menjelaskan  lamanya Partai Persatuan Melayu Malaysia (UMNO) memimpin pemerintahan akan membuat negara tersebut kembali mengalami sejarah. ''Mereka sudah terbiasa memimpin. Sehingga tidak mau untuk dipimpin,'' sambung dia.

Seruan oposisi untuk melakukan reformasi di Malaysia tentu akan menjadi sandungan besar bagi UMNO. Propaganda yang dituduhkan UMNO terhadap oposisi juga malah semakin membuat masyarakat lebih percaya ddengan oposisi. ''Makian dari (mantan) Menpan terhadap Habibie, adalah bentuk kekhawatiran penguasa terhadap paham demokrasi yang ditawarkan Anwar Ibrahim," jelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement