REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Komunitas Muslim Chicago tak berhenti mengkampanyekan pemahaman yang benar tentang jihad. Selama ini, pemahaman yang masih terbentuk soal jihad begitu identik dengan terorisme atau kelompok radikal.
Oleh mereka kampanye ini diberinama 'MyJihad'. Untuk medium kampanye, komunitas Muslim memanfaatkan iklan luar ruang seperti di bus. Mereka juga manfaatkan, jejaring sosial Twitter, Facebook dan laman khusus yang diberi nama myjihad.org.
Seperti dalam satu iklan disebutkan 'MyJihad adalah usaha membangun persahabatan antar suku'. Lalu, ada satu foto yang menampilan pria Afro-Amerika bersandar di bahu seorang Yahudi.
Atau iklan lainnya, yang memperlihatkan potret seorang ibu dengan tiga anaknya. Di bawahnya terdapat tulisan, 'MyJihad adalah gerakan meski aku kehilangan anak.'
Iklan itu sendiri telah ditempatkan pada bus yang melayani setiap jalur di Chicago. Sementara, di wilayah lain seperti New York, Washington, San Fransisco, Seattle, Houston, Dallas, Cleveland dan Oklahoma, iklan ditempatkan pada kereta bawah tanah. Berikutnya, iklan tersebut juga akan menjangkau kota besar dunia, seperti Toronto, London, Manchester, Sydney dan Melbourne.
Direktur Eksekutif, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Chicago, Ahmed Rehab mengatakan istilah jihad banyak disalahpahami. Itu karena tindakan kelompok radikal. Karena itu, yang terpenting adalah upaya meluruskan apa yang keliru. "Itulah yang kami lakukan," kata dia, seperti dikutip alarabiya.net, Sabtu (15/12).
Sebelumnya, langkah provokatif kembali dilakukan Kelompok The American Freedom Defense Initiative. Kali ini, mereka memasang iklan di antara 220 jam dinding yang tergantung di stasiun kereta bawah tanah New York City.
Pada iklan itu, digambarkan menara kembar WTC dilalap api. Sedangkan disampingnya terdapat kutipan 'Segera kita akan berikan rasa takut ke dalam hati orang kafir'.
Direktur Eksekutif The American Freedom Defense Initiative, Pamela Geller mengatakan iklan dengan media jam ini relevan jika dihubungkan dengan metaforis peradaban.