Ahad 16 Dec 2012 07:08 WIB

Anjing atau Kucing, Mana yang Lebih Baik untuk Dipelihara?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fitria Andayani
Anak bersama kucing peliharaanya.
Foto: ohbaby.co.nz
Anak bersama kucing peliharaanya.

REPUBLIKA.CO.ID, IDAHO -- Marty Becker adalah seorang dokter hewan di Idaho, Amerika Serikat. Baginya, anjing dan kucing memunyai perilaku yang sangat berbeda satu sama lainnya. Untuk melihat mana di antara keduanya yang lebih baik menjadi hewan peliharaan, maka dapat dilihat dari lima faktor.

Kelima faktor tersebut adalah penglihatan, penciuman, kecepatan, daya tahan tubuh, dan kecerdasan. Berikut kompetisi keduanya, dikutip dari VetStreet, Ahad (16/12). 

Pertama, penglihatan. Untuk hal yang satu ini, kucing lebih unggul. Dokter Becker memberikan medali emas untuk kucing sebab mampu melihat dalam gelap yang lebih baik dari anjing. Ketika tikus keluar untuk bermain dimalam hari, dengan gerakan kumis tikus saja, si kucing sudah bisa mendeteksi keberadaan mangsanya.

Kedua, penciuman. Anjing memiliki nilai lebih dari indra penciumannya. Kemampuannya mendeteksi dan membedakan bau empat kali lebih baik dari kucing.

Ketiga, kecepatan. Kucing adalah pelari alami. Kucing dapat berlari lebih cepat dan melompat keluar pagar lebih gesit dari anjing. Kucing lebih cepat melarikan diri ketika seekor anjing ingin menangkapnya. Ia juga pemanjat yang hebat. Hanya anjing jenis Greyhounds memiliki kecepatan 40 mil per jam yang bisa mengalahkan kecepatan kucing.

Keempat, daya tahan tubuh. Anjing memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dari kucing. Mereka sanggup berlari maraton selama berjam-jam tanpa tidur. Sementara kucing tak bisa hidup tanpa tidur panjang. Kucing termasuk hewan yang hobi tidur.

Kelima, kecerdasan. Pecinta kucing boleh berbangga. Kucing sangat pintar untuk membuat orang lain tergugah memberi makan dan merawat mereka. Sementara anjing, hewan yang satu ini baru akan menjadi pintar jika melalui pelatihan yang dilakukan pemiliknya. Misalnya latihan menemukan jejak, latihan mengendus barang-barang berbahaya, dan latihan berlari cepat.

Namun demikian, anjing memiliki kemampuan penguasaan bahasa tuannya lebih dari 100 kata. Beberapa jenis anjing bahkan bisa mengerti dua kali lipat dari itu. Sementara kucing hanya mengerti bahasa tuannya yang terkait dengan makanan, misalnya jika tuannya memanggil mereka untuk makan malam.

Survei yang dilakukan Dokter Becker menyatakan pemenangnya adalah anjing. "Namun, sebagai dokter hewan, saya sebenarnya tak peduli mana hewan peliharaan terbaik, selama saya bisa membuat mereka menjadi yang terbaik. Misalnya, merawat mereka dan menjaga mereka supaya senantiasa sehat dan berumur panjang, mendampingi saya sepanjang hari," katanya.

Lalu, siapa yang menjadi pemenang di hati anda? Anjing atau kucing? 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتَ النَّبِيِّ اِلَّآ اَنْ يُّؤْذَنَ لَكُمْ اِلٰى طَعَامٍ غَيْرَ نٰظِرِيْنَ اِنٰىهُ وَلٰكِنْ اِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَاِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوْا وَلَا مُسْتَأْنِسِيْنَ لِحَدِيْثٍۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيٖ مِنْكُمْ ۖوَاللّٰهُ لَا يَسْتَحْيٖ مِنَ الْحَقِّۗ وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَاسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ ذٰلِكُمْ اَطْهَرُ لِقُلُوْبِكُمْ وَقُلُوْبِهِنَّۗ وَمَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُؤْذُوْا رَسُوْلَ اللّٰهِ وَلَآ اَنْ تَنْكِحُوْٓا اَزْوَاجَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖٓ اَبَدًاۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمًا
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu dipanggil maka masuklah dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mengganggu Nabi sehingga dia (Nabi) malu kepadamu (untuk menyuruhmu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah.

(QS. Al-Ahzab ayat 53)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement