Senin 17 Dec 2012 06:37 WIB

Jalan Hidup Salikin (32): Khalwat

Ilustrasi
Foto: efenditravel.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Sama' yang betul-betul menyentuh batin dapat menyebabkan tangisan kerinduan yang meluap (buka' al-wajd).

Sebuah tangisan yang terjadi ketika cahaya cemerlang menyinari sekujur relung-relung tubuh ketika haqqul yaqin memuncak di dalam senubari sang salik.

Bagaimana tidak menangis jika kualitas spiritual seseorang mencapai puncak keterpesonaan dengan Sang Kekasih.

Ia seperti terapung-apung di antara dunia keabadian (qidam) dan dunia kebaruan (huduts). Dia laksana melepaskan rindu dendam yang sekian lama terbelenggu di dalam hati, tiba-tiba menemukan (wajid) keinginannya.

Fenomena buka al-wajd adalah fenomena awal bagi para salikin. Para salikin senior dan sudah sering mengalami hal (terminal spiritual) tidak lagi menunjukkan ekspresi buka al-wajd, tetapi berusaha untuk mengendalikan diri agar suasana batin yang dirasakan itu bisa lebih permanen dan berkelanjutan (maqam).

Jika pengalaman batin masih dalam keadaan hal, masih bersifat temporer. Namun jika sudah menjadi maqam, sudah menjadi permanen.

Orang yang sudah sampai di tingkat maqam, apa pun yang didengar, siapa pun yang memperdengarkan, dia akan menikmatinya bagaikan indahnya kicauan suara-suara alam. Rasulullah sekalipun dimaki dan dibentak ia meresponsnya dengan senyum.

Majelis-majelis sama' biasanya dilakukan secara reguler dengan penuh persiapan batin, baik oleh para pendengar maupun yang bertugas untuk melantunkan irama nasyid. Majelis sama' bukan arena pertunjukan kesenian, melainkan ritual keagamaan bagi mereka yang ingin mendekatkan diri lebih dekat dan sedekat-dekatnya kepada Allah.

Pembawa nasyid atau pelaku sama' tidak boleh memiliki niat lain selalin membantu para salik menemukan sesuatu yang dicarinya dalam sama'. Ucapan-ucapan yang dikeluarkan harus berdasarkan atas kebenaran wahyu Alquran dan hadis.

Tidak boleh menyampaikan hadis palsu (maudhu), sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah yang bukan darinya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement