REPUBLIKA.CO.ID, SABHA -- Majelis Nasional Libya menutup sementara perbatasan dengan empat negara tetangga setelah menyatakan darurat militer di wilayah selatan.
Menurut kantor berita resmi Libya, LANA, majelis memerintahkan penutupan sementara perbatasan darat dengan Chad, Nigeria, Sudan, dan Aljazair pada Ahad (16/12) waktu setempat. Penutupan akan dilakukan sementara menunggu keluarnya peraturan baru tentang penyeberangan manusia dan barang.
Seperti dikutip PressTV, keputusan tersebut menambahkan Provinsi Ghadames, Ghat, Obari, Al-Shati, Sebha, Murzuq, dan Kufra sebagai zona militer tertutup dan akan diperintah di bawah peraturan darurat.
Anggota Majelis, Suad Ganur mengatakan tindakan tersebut diambil sebagai reaksi atas meningkatnya kekerasan dan perdagangan narkoba. "Serta, ada kelompok bersenjata yang bertindak sewenang-wenang, " katanya.
Dalam keputusan itu, Departemen Pertahanan Libya dapat memilih gubernur militer yang bertugas menahan buronan serta menangkap dan mendeportasi imigran ilegal. Anggota Majelis Nasional dari wilayah selatan memboikot sidang awal bulan ini sebagai protes terhadap pelanggaran hukum yang memburuk di kawasan itu.