REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sukabumi akan menggelar aksi demo di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (18/12) pagi. Mereka mengecam adanya pencemaran nama baik KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur dalam soal ujian akhir semester (UAS) di Madrasah Aliyah (MA) se-Jawa Barat.
Dalam soal UAS bidang studi sejarah tersebut ditanyakan tentang penyebab jatuhnya pemerintahan Gus Dur. Pada jawaban yang merupakan pilihan ganda ini disebutkan karena kasus korupsi Brunaigate dan Bulo Gate.
"Puluhan anggota Banser akan mendatangi Kantor Kemenag sekitar pukul 09.00 WIB,’’ ujar Ketua Satuan Koordinasi Cabang Banser (Satkorcab Banser) Kabupaten Sukabumi, Irman, kepada Republika, Selasa (18/12).
Aksi tersebut sebagai upaya dari Banser agar kasus pembuatan soal yang mencemarkan Gusdur diusut tuntas.
Irman mengatakan, Kemenag diantaranya harus melakukan investigasi terhadap latar belakang pembuatan soal tersebut. Banser juga mendesak agar oknum pembuat soal itu diberikan sanksi.
Selain itu, Banser meminta agar hak dan kewenangan sekolah atau guru dalam penulisan soal ujian dikembalikan.
"Kami mengecam keras karena pembuatan soal ini merupakan pembohongan sejarah," ujar Wakil Sekretaris Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Sukabumi, Daden Sukendar. Sehingga NU Sukabumi meminta kasus ini segera diusut tuntas oleh Kemenag.