REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Tim kuasa hukum Napoli keberatan dengan keputusan Komisi Disiplin FIGC terkait skandal Calcioscomesse. Pengurangan dua poin dinilai terlalu berat dan tidak fair.
"Itu adalah putusan yang tidak adil dan sangat tidak sebanding," kata Ketua tim kuasa hukum Napoli Mattia Grasssani seperti dilansir Football Italia, Selasa (18/12).
Ia beralasan, Napoli sama sekali tidak terlibat dalam kasus pengaturan skor yang didalangi mantan kipernya Matteo Gianello. Terlebih, Gianello sudah tidak aktif bermain ketika tergabung di skuat Partenopei saat kasus tersebut terjadi pada Mei 2010.
"Gianello tidak bermain semenit pun di musim 2009-2010," tegasnya.
Lebih lanjut, Grassani balik mengancam FIGC untuk membayar kompensasi atas putusan yang dipandangnya tak cukup bukti itu. Menurutnya, klub tak semestinya bertanggung jawab atas tindakan pemainnya.
"Akibat putusan ini, klub menderita kerugian finansial dan citra baik di dalam maupun luar lapangan. Karena itu masuk akal ada kompensasi jika seluruh proses hukum telah selesai dilakukan," paparnya.
Selain pengurangan poin bagi Napoli, FIGC juga menjatuhkan hukuman skorsing enam bulan pada Paolo Cannavaro dan Gianluca Grava. Ketiganya disebut bakal mengajukan banding ke pengadilan olah raga nasional Italia di Roma.
Dengan pengurangan dua poin, Napoli harus rela turun du strip ke posisi lima klasemen sementara Serie A Italia. Napoli kini total mengumpulkan 31 poin, terpaut satu angka dengan peringkat empat Fiorentina dan dua angka dari Lazio di urutan ketiga.