REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa enggan berkomentar saat ditanya mengenai peluangnya menjadi calon presiden pada Pemilu 2014.
"Nanti saya bicara soal itu," kata Hatta Rajasa seusai menyampaikan pidato utama pada Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta Convention Center, Selasa (18/12).
Namun, saat ditanya tentang perkembangan pembangunan Mass Rapid Transport di Jakarta, Hatta Rajasa yang juga Menteri Koordinator Perekenomian itu bersedia memberikan pernyataan.
Dia mengatakan realisasi pembangunan MRT masih terkendala dengan pola subsidi yang memberatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Sebenarnya sudah ada kesepakatan pembagian investasi antara pemerintah pusat dan DKI sebesar 42 persen-58 persen," katanya.
Namun, dia mengatakan, setelah dihitung-hitung, dengan persentase investasi sebesar 58 persen, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan harga tiket Rp 38 ribu.
Harga itu, kata dia, tentu memberatkan masyarakat. Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Hatta juga mengungkapkan bila harga tiket setinggi itu akan memberatkan subsidi pemerintah provinsi.
Pada Silaknas ICMI, Hatta Rajasa hadir sebagai salah satu pembicara pada agenda "Taaruf Nasional". Dia menyampaikan pidato berjudul "Membangun Peradaban Bangsa yang Unggul".
Selain Hatta Rajasa, tokoh politik nasional lain yang dijadwalkan memberikan pidato adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Sebelumnya, mantan Presiden Bacharudin Jusuf Habibie juga telah menyampaikan orasi utama berjudul "Regerasi Kepemimpinan Nasional dalam Membangun Peradaban Bangsa".