REPUBLIKA.CO.ID, Era baru tengah dimasuki Mesir. Setelah tumbangnya rezim otoriter, Hosni Mubarak, kini negeri Cleopatra dipimpin oleh Presidenn Muhammad Mursi. Republika coba mengulas sedikit perbedaan antara kepemimpinan Mubarak dan Mursi.
Apa perbedaan antara Mubarak dan Mursi? Salah satu warga Mesir, Nour El Dean Refaat dalam akun Twitter-nya menulis, “Mubarak sadar dia seorang penjahat, tapi dia juga tidak berfikir sebagai Tuhan”. Menurut dia, Mursi tidak jauh berbeda dengan sosok Mubarak.
Namun, warga Mesir lainnya, Samah Abdullah, tidak setuju jika Mursi disamakan dengan Mubarak. Menurut dia, keputusan yang dibuat Mursi ibarat kemoterapi yang harus dijalani penderita penyakit kanker. “Menyakitkan dan beracun, tapi diperlukan,” kata Abdullah seperti dikutip kantor berita AP.
Mursi memang bukan Mubarak. Kedua pria ini sangat bertolak belakang satu sama lain. Mubarak memposisikan diri sebagai pemimpin Mesir yang menjadi kepercayaan dunia Barat, berbeda dengan Mursi yang tidak ingin didikte oleh negara-negara Barat.
Mubarak dilahirkan di Al Menofya, dekat Kairo, Mesir, pada 4 Mei 1928. Menikahi, Suzanne Mubarak, keduanya dianugerahi dua orang anak laki-laki bernama Gamal dan Alaa.
Meski dikenal sebagai sosok yang otoriter, mungkin tidak banyak yang mengetahui kalau Mubarak adalah pria yang tidak suka merokok atau meminum minuman keras. Karena sepanjang hidupnya Mubarak ingin dikenal sebagai sosok pemimpin yang menjalani hidup secara sehat.
bersambung ke Part 2..