REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Dalam pidatonya di simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) seluruh dunia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi, India, Kamis (20/11), Susilo Bambang Yudhoyono berbagi pengalamannya mengunjungi pabrik pusat Microsoft.
Dalam kunjungannya ke Seattle, Amerika Serikat, Presiden bertemu dengan 40 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana. "Saya tanya, bagaimana di sini enak? Enak. Kerasan? kerasan. Berapa gajinya? Rahasia," kata Presiden yang langsung disambut tawa para mahasiswa.
Di kantor pusat Microsoft kala itu, Presiden juga sempat bertanya pada para WNI, apabila nanti pemerintah mau mengembangkan IT center dalam negeri apakah mereka mau kembali ke Indonesia. Menurut Presiden, para WNI serentak menyatakan bersedia.
Presiden mengatakan, belum lama ini dia menonton film Habibie dan Ainun. Selain mengharukan, kata Presiden, film itu membawa pesan penting, yakni keputusan Pak Habibie yang kembali ke Indonesia setelah belajar ke Jerman demi mengembangkan industri penerbangan Tanah Air.
Presiden mengatakan, ia tak mau memengaruhi para mahasiswa untuk pulang. Meski begitu, Presiden menegaskan, satu per satu mulai industri di Indonesia mulai hidup. Oleh karenanya, para mahasiswa Indonesia jangan khawatir tak ada peluang di Indonesia. Saat ini yang penting menimba ilmu dan wawasan sebanyak-banyaknya.