REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala keamanan Amerika Serikat (AS), Eric Boswell, telah mengundurkan diri dari jabatannya dan tiga pejabat lainnya telah dibebaskan dari tugasnya. Hal itu dilakukan setelah penyelidikan resmi terkait serangan 11 September misi AS di Benghazi, Libya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, mengatakan Eric Boswell telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai asisten menteri luar negeri untuk keamanan diplomatik. Nuland mengatakan bahwa Boswell, dan tiga pejabat lainnya, semua telah diputuskan untuk menjalani cuti administratif sambil menunggu tindakan lebih lanjut terhadap mereka.
SAtu panel resmi telah dibentuk untuk menyelidiki insiden yang terjadi dalam misi Benghazi. Insiden itu telah menewaskan Duta Besar AS Christopher Stevens dan tiga orang AS lainnya. Sedangkan versi laporan yang dirilis Selasa (18/12) mengutip ini karena kekurangan kepemimpinan untuk membuat keputusan tentang kebijakan dan masalah keamanan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, menerima keputusan Boswell untuk mengundurkan diri. The Associated Press juga melaporkan bahwa Menlu juga menerima pengunduran diri ketiga pejabat tersebut.
"Kami menyimpulkan bahwa biro departemen negara, level pejabat senior di Washington menunjukkan kurangnya kepemimpinan dan kemampuan manajemen yang sesuai untuk jajaran senior," kritik salah satu pemimpin dari penyelidikan, Laksamana Michael Mullen, yang kini pensiun.
Menlu Clinton sebenarnya dijadwalkan muncul di sidang terbuka yang membahas Benghazi pada hari ini, tetapi saat ini dia tengah memulihkan diri. Rencananya Hillary Clinton akan diwakili oleh dua deputinya.