Ahad 23 Dec 2012 13:00 WIB

KALEIDOSKOP OLAHRAGA 2012: Juve Scudetto, Pembuktian Pirlo

Rep: Yudha Manggala P Putra/Karta Raharja Ucu/ Red: Fernan Rahadi
Andrea Pirlo
Foto: Reuters/Giorgio Perottino
Andrea Pirlo

REPUBLIKA.CO.ID, TRIESTE - Juventus berhasil merebut kembali mahkota Seri A pertamanya sejak 2003 setelah membungkan Cagliari 2-0 di kandangnya sendiri, Senin 7 Mei. Pada waktu bersamaan AC Milan ditekuk Inter Milan dengan skor 4-2.

Juve, yang masih tak terkalahkan di musim seri A ini, mencetak kemenangan di Stadion Nereo Rocco, Trieste melalui gol Mirko Vucinic dan gol bunuh diri Michele Canini di menit 74.

Andrea Pirlo mungkin adalah sosok yang paling emosional saat Juventus merayakan gelar Scudetto musim ini. Pasalnya, ia disebut-sebut sebagai aktor yang berperan besar membuat penampilan Juve yang sudah rancak semakin ciamik.

Pirlo berhasil langsung memberikan gelar Scudetto di musim pertamanya kepada Juve. Dan ini yang ajib, dalam perburuan gelar tersebut, Pirlo berhasil menggiring Juve menjadi juara usai menendang AC Milan, tim yang telah membuangnya musim lalu, dari trek perburuan gelar.

Mantan gelandang Inter Milan dan Bresia itu menyatakan, gelar tersebut adalah pembuktian bila dirinya belum 'habis' dan masih menjadi nomor satu. "Saya percaya saya tetap yang nomor satu. Dan saya percaya saya sudah menunjukkannya lagi di musim ini," kata Pirlo menegaskan kepada Sky Sport Italia.

Ya, kemenangan 0-2 atas Cagliari memastikan gelar Scudetto terbang ke Kota Turin, setelah disaat yang sama Milan takluk 2-4 dari Inter. Ini gelar Liga pertama Juve semenjak kasus Calciopoli yang menghancurkan mereka di 2006. Dan Pirlo memiliki peran vital di skuat I Bianconeri musim ini. Ia ibarat sang katalis yang mampu menyulap proses pemulihan harga diri Juve dengan meraih mahkkota tertinggi sepakbola Italia.

"Ini gelar yang memang layak kami menangi, ini gelar utama yang ingin kami raih sejak pertama memulai musim kami," ucap Pirlo.

Playmaker 31 tahun itu melanjutkan, "Saya pikir kami telah meraihnya di atas lapangan. Saya ingin menang dan saya melakukannya, saya pergi dari Milan karena saya butuh motivasi dalam karir saya. Jadi saya pilih Juventus dan membawa masuk ambisi saya di proyek mereka," sebut mantan punggawa Timnas Italia itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement