REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang anggota parlemen senior Iran, Mehdi Sanaei, mengkritik pola yang dilakukan negara-negara Barat dalam menangani dan berdiskusi tentang program nuklir Iran.
"Selama dialog, biasanya langkah positif dicapai. Namun pada saat yang bersamaan, negara Barat juga mengirim sinyal negatif dengan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran," kata Sanaei.
Yang terbaru adalah sanksi yang dijatuhkan pemerintahan Barack Obama terhadap tujuh entitas dan lima orang yang dituduh membantu pemerintah Iran dalam memeroleh jasa, teknologi, dan barang yang mampu meningkatkan kemampuan pengayaan uranium.
Namun di saat yang bersamaan itu pula, media Barat melaporkan bahwa pemerintah Obama berkeinginan melakukan pembicaraan bilateral AS-Iran dalam beberapa bulan ke depan yang diartikan sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah bersama terkait isu nuklir di negara Timur Tengah itu.
"Hambatan terbesar untuk mencapai hasil dalam dialog adalah pendekatan Barat yang salah," kata Sanaei.
Sanaei mengatakan kontradiksi seperti itu terus menghantui hasil positif yang ingin dicapai dalam dialog. Hasil positif dalam pembicaraan antara Iran dan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB -- AS, Inggris, China, Rusia, Prancis-- ditambah Jerman, akan mudah tercapai jika Barat mengubah sikapnya itu.