REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan kenaikan tarif dasar listrik sebesar 15 persen mulai 1 Januari 2013. Kenaikan tersebut tidak dilakukan secara langsung, melainkan bertahap per triwulan.
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji mengatakan dengan kenaikan harga listrik 15 persen ini pemerintah akan menghemat Rp 14 triliun. "Bukan penghematan, melainkan penurunan subsidi dari pemerintah," ujar Nur usai melakukan penandatanganan kesepakatan jual-beli minyak bumi dan gas di Kementerian EDSM, Rabu (26/12).
PLN telah melakukan sosialisasi terkait kenaikan TDL ini, termasuk dialog dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Nur mengungkapkan Apindo mendukung dan memahami kenaikan tarif listrik untuk kesinambungan listrik jangka panjang.
Harga keekonomian listrik saat ini adalah Rp 1200 per Kwh. Harga ini, kata Nur, merupakan biaya pokok produksi listrik oleh PLN.
Selain menaikkan TDL, PLN juga tengah mempertimbangkan impor gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG). Saat ini PLN tengah menyiapkan mekanismenya dan siapa saja yang berpeluang menjadi pemasok.
Tapi, hal ini akan dilakukan apabila Indonesia mengalami krisis PNG. Saat ini pasokan secara spot ada, lanjut Nur. Namun belum pasti pasokan tersebut akan digunakan. PLN siap melakukan impor LNG seandainya ada kekurangan pasokan. "Ini sifatnya risk mitigation saja," ujar Nur.