REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memperingatkan bahwa ia akan membubarkan Pemerintah Palestina. Abbas akan menunaikan ancamannya jika tidak ada usaha Israel bagi dimulainya kembali perundingan perdamaian setelah pemilu Israel pada 22 Januari.
Abbas, dalam satu wawancara dengan surat kabar Israel Haaretz, mengatakan jika situasi seperti itu muncul ia akan menyerahkan tanggung jawab penuh Tepi Barat yang diduduki itu kepada pemerintah Israel.
"Jika tidak ada kemajuan setelah pemilu itu, saya akan menelepon (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu," kata Abbas. "Saya akan mengemukakan kepadanya. Duduki kursi di sini untuk menggantikan saya, pegang kunci-kunci, dan Anda akan bertanggung jawab atas Pemerintah Palestina."
"Apabila pemerintah baru di Israel terbentuk, Netanyahu harus memutuskan ya atau tidak," kata Abbas dalam wawancara yang disiarkan laman surat kabar itu, Kamis malam.
Ini bukanlah pertama kali Abbas mengutarakan ancaman seperti itu. Tetapi, Pemerintah Palestina melihat ada satu situasi yang suram dalam beberapa bulan belakangan ini akibat krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perundingan-perundingan antara kedua pihak terhenti sejak Desember 2010. Palestina berkeras bagi pembekuan pembangunan permukiman sebelum perundingan dapat dimulai kembali. Sementara, Israel menegaskan tidak ada prasyarat bagi perundingan itu.