REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam pertemuan Jumat (28/12) yang membahas gap anggaran AS dengan potensi jurang fiskal, Presiden Amerika Barrack Obama dan senat tidak berhasil mencapai kesepakatan.
Dikutip dari PressTv, Sabtu (29/12), Obama mengakui adanya kenaikan pajak dan pemotongan jumlah anggaran belanja akan memberatkan kelas ekonomi menengah apabila pihaknya gagal mencapai kesepakatan dengan senat Amerika.
"Empat hari lagi jumlah pajak orang Amerika akan naik secara legal. Pendapatan masyarakat sudah pasti akan mengalami penurunan," ujar Obama. hal ini, kata dia, sudah pasti akan membawa dampak buruk pula pada bisnis, lapangan pekerjaan, dan ekonomi pada umumnya.
Dalam pertemuan di Gedung Putih kemarin, Obama bertemu dengan pimpinan Kongres AS. Dalam kesempatan itu hadir pula, pemimpin mayoritas Senat Harry Reid dan pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell.
Meski demikian, Obama tetap optimistis dirinya akan segera mendapatkan jalan kelar untuk mengatasi permasalahan keuangan yang sudah hampir mencapai tenggat waktu ini.
Jika pertemuan dengan Kongres tidak dapat mencapai kesepakatan, Obama mengatakan Kongres harus memungkinkan pemungutan suara paket dasar yang akan melestarikan pemotongan pajak untuk warga kelas menengah. Selain itu, harus juga ada kesepakatan memperluas tunjangan jangka panjang bagi pengangguran.