REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran menyatakan telah mengeluarkan puluhan peringatan bagi pesawat-pesawat pengintai asing untuk menjauh dari pasukan angkatan laut mereka yang sedang melakukan latihan perang di Selat Hormuz. 

"Sejauh ini sekitar 30 peringatan telah diberikan kepada pengintai dan pengawasan pesawat pasukan ekstra-regional yang ingin mendekati daerah di mana latihan sedang berlangsung," kata  juru bicara militer Iran, Komandan Amir Rastegari seperti dikutip Reuters, Selasa (1/1). 

Rastegari mengklaim, setelah diminta keluar dari ruang udara Iran dan jauh dari tempat latihan, pesawat-pesawat asing menjauh karena "takut dihancurkan" oleh pasukan Iran.

Militer Iran menggelar latihan militernya di perairan Selat Hormuz, Teluk Oman, hingga ke Samudera Hindia, Jumat (28/12). Selain untuk mengasah keterampilan dan kecakapan personilnya, latihan militer tersebut untuk menunjukkan kepada dunia kekuatan militer Iran yang sesungguhnya.

Latihan militer itu akan berlangsung selama enam hari. Dalam laporan Aljazirah, latihan tersebut juga digelar uji coba sistem rudal yang dipasang di kapal perang dan kapal selam. 

Pimpinan Angkatan Laut Iran, Habibollah Sayyari, menyatakan latihan itu ia namakan Velayat 91. Dia mengatakan, latihan tersebut sengaja diselenggarakan di perairan Selat Hormuz, celah sempit yang memiliki arti vital di kawasan Timur Tengah.

Wilayah perairan yang digunakan untuk latihan militer itu diperkirakan mencapai satu juta kilometer persegi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika