REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mendesak tentara Myanmar menghentikan serangan-serangan udara terhadap pemberontak etnis di negara bagian Kachin. PBB mendesak Myanmar mencari solusi adil dan lestari dalam penyelesaian konflik.
Juru bicara Ban, Martin Nesirky, mengatakan Sekjen PBB telah mengambil catatan serius dari laporan-laporan terbaru. Laporan yang menunjukkan serangan udara terhadap sasaran di negara bagian Kachin.
''Sementara, rincian dari laporan-laporan ini masih muncul dan masih erat diikuti. Sekretaris Jenderal menyerukan kepada pemerintah Myanmar untuk menghentikan setiap tindakan yang dapat membahayakan nyawa warga sipil yang tinggal di daerah itu atau lebih mengintensifkan konflik di kawasan itu," tambah Nesirky.
Pertempuran antara militer Myanmar ('Tatmadaw') dan sayap bersenjata KIO (Organisasi Pembebasan Kachin) telah memburuk pada hari-hari terakhir ini. ''Tentara Tatmadaw berjuang mendapatkan kembali salah satu pangkalannya,'' kata seorang perunding pemerintah yang terlibat dalam upaya perdamaian kepada AFP di Myanmar.
Eskalasi telah menimbulkan keraguan atas perjalanan reformasi negara itu.