Kamis 03 Jan 2013 15:55 WIB

Sadis, Siswi 11 tahun Diduga Dicabuli Gurunya di Pulo Gebang!

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Citra Listya Rini
Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Seorang siswi diduga mengalami kekerasan seksual oleh guru di sekolahnya. Korban yang berinisial RS (11 tahun) ini tengah dirawat di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur.

 

“Anak ini diduga diperkosa dan mengalami kekerasan seksual di sekolahnya,” kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait seusai menjenguk korban di Jakarta, Kamis (3/1) siang

 Orang tua korban, kata Arist, mulai curiga, ketika sang anak sering mencuci celana dalamnya. Apalagi ibunya melihat di celana dalam anaknya terdapat flek.

Selain itu, bobot berat RS pun menurun drastis. Psikologis dari si anak juga menunjukkan emosi yang negatif seperti murung dan sering sedih.

 

Ketika orang tuanya memeriksakan anaknya ke Puskesmas, lanjut Arist, menurut dokter disana RS terkena penyakit getah bening. Namun, obat dari dokter di sana tidak membuat korban sembuh.

 

Ketika dirujuk ke RS Persahabatan, kata Arist, baru diketahui vagina korban robek hingga ke dubur dan mengalami pembengkakan.

 

Dia mengungkapkan, menurut teman-teman sekolah korban yang bersekolah di sebuah sekolah di bilangan Pulo Gebang, ada seorang guru yang suka melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya. Namun hal itu belum diselidiki kebenarannya.

 

Ayah korban, Suyatno, menginginkan keadilan untuk anak perempuannya itu. Dia berharap polisi secepatnya dapat menciduk pelaku dan memberi ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya yang keji itu.

 

Suyatno sudah mulai curiga ketika sang anak meminta diantar ke sekolah saat teman-temannya sudah duluan pergi ke sekolah. “Biasanya sang anak pergi sendiri pun berani,” ujar dia.

 

Arist menuturkan, polisi sudah menyuruh untuk segera melakukan visum. Setelah itu polisi akan menyelidiki dan mencari siapa pelakunya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement