REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Manajemen Persija Jakarta mengakui jika saat ini tidak mampu membayar tunggakan gaji pemain seperti yang diminta oleh beberapa pemain yang memperkuat klub asal ibu kota itu musim lalu.
"Kami akui saat ini belum bisa membayar tunggakan gaji pemain. Akan tetapi, kami berusaha untuk mencarikan," kata Ketua Umum Persija Ferry Paulus di Kantor Persija Jakarta, Kamis.
Sedikitnya ada 10 pemain klub yang turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) ini yang menuntut pembayaran tunggakan gaji selama kurang lebih lima bulan. Kondisi ini berdampak pada terhambatnya proses negosisasi kontrak untuk musim ini.
Sebanyak 10 pemain yang menuntut pembayaran tunggakan gaji adalah Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Leo Saputra, Andritany, Galih Sudaryono, Johan Juansyah, Ramdani Lestaluhu, Rahmat Afandi, Amarzukih, dan Ngurah Nanak.
Menurut dia, berdasarkan hasil penghitungan tunggakan gaji yang dilakukan oleh manajemen, total yang harus dibayarkan pada pemain mencapai Rp3,7 miliar. Tunggakan ini dinilai cukup besar sehingga cukup memberatkan.
"Itulah kondisinya. Dari tiket kita hanya dapat Rp4,2, tetapi kebutuhan mencapai Rp8 miliar," kata mantan Komite Eksekutif PSSI diera kepemimpinan Nurdin Halid itu.
Keterbukaan Ketua Umum Persija ini disampaikan di hadapan ratusan The Jakmania (sebutan suporter fanatik Persija) yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Persija di areal Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Bahkan, ketua yang menggantikan posisi Tony Tobias ini mengaku akan mengundurkan diri jika ada orang yang mampu menggantikan posisinya dengan syarat mampu melunasi tunggakan hingga menjamin kelangsungan klub sampai kompetisi tuntas.
"Kalau diinginkan mundur, kami akan mundur asal ketua baru mampu menyelesaikan tanggungan. Bawa orangnya ke sini," kata Ferry.
Meski kondisi tim belum maksimal, Ferry Paulus mengaku akan terus melakukan komunikasi dengan pemain sehingga bisa tampil dipembukaan ISL 2013/2014 melawan Persisam di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 9 Januari nanti.