REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Mabes Polri mengatakan tidak akan memberikan izin kepada pihak Indonesia Super League (ISL) untuk menggelar pertandingan sepak bola.
Meskipun kompetisi ini dijadwalkan harus segera mulai pada tanggal 5 Januari, permohonan izin yang diajukan tetap tidak akan diberikan.
Kepala Biro Penerangan Polri Masyarakat Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (4/1) mengatakan, jajaran Polri masih harus mempertimbangkan segala konsekuensi dari pemberian izin kepada pihak penyelenggara.
“Ya kami memang sudah terima surat permohonannya dari mereka minggu lalu, sampai saat ini belum ada putusan apapun,” kata dia.
Menurut Boy, kejelasan pemberian izin ini belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, Polri enggan main-main memberikan izin pertandingan mengingat potensi yang diciptakan dalam sebuah pertandingan sepak bola. Dari mulai keramaian, hingga potensi kericuhan yang timbul mengingat kompetisi ISL sendiri memliki pesaing.
Namun demikian, Boy menegaskan jajaran Polri tidak lantas akan mengambil tindakan keras apabila ternyata ISL ngotot digelar pada Sabtu (5/1).
Menurut dia, Polri akan mengambil tindakan persuasif andaikata pihak Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang mengajukan izin malah melanggar.
Hal serupa juga demikian akan diterapkan pada kompetisi saingan ISL yakni Indonesia Premier League (IPL). “Permohonan untuk menggelar IPL juga sudah masuk. Sama juga belum kami acc. Nantinya jika masih pada ngotot untuk gelar tidak akanlah sampai kami bubarkan. Kami hanya akan berikan pemahaman,” kata dia.
Boy berujar, sebetulnya Polri ingin memfasilitasi kedua kompetisi ini untuk menghelat gelarannya tersebut. Apalagi menurutnya sepak bola adalah olahraga yang dicintai oleh setiap elemen masyarakat termasuk anggota Polri. Akan tetapi seperti yang ia tegaskan, Polri harus masih harus mempertimbangkan segalanya agar izin yang dikeluarkan menjadi manfaat.
“Siapa sih yang tidak cinta sepak bola. Tentunya kami juga ingin memfasilitasi, tapi sabar lah izinnya masih digodok,” ujarnya.