REPUBLIKA.CO.ID, NEW MEXICO -- Para pakar di Universitas New Mexico mengatakan batu yang ditemukan di gurun Sahara, tahun lalu memiliki banyak kandungan air.
Dikutip dari VOA, Jumat (4/1), seorang pria Maroko menemukan batu meteor di gurun Sahara tahun lalu. Ia kemudian menjualnya kepada seorang kolektor Amerika yang menyerahkannya kepada universitas tadi untuk penelitian.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata batu tersebut memiliki kira-kira 30 kali lipat air yang biasanya terkandung dalam batu meteor lain dari Mars. Penemuan ini mengindikasikan adanya perubahan kondisi lingkungan di Planet Merah yang tadinya panas menjadi gurun berdebu dan dingin.
Para ilmuwan juga mengatakan batu itu sangat serupa dengan batu vulkanis yang ditemukan kendaraan penjelajah Mars Spirit and Opportunity milik NASA.