REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTP) menanam 10 ribu bibit pohon di kawasan Gunung Merapi.
Mereka bermaksud memulihkan kawasan Merapi yang gersang pascaerupsi tahun 2010 lalu.
Kawasan Merapi, Sabtu (5/1) pagi nampak ramai dengan kehadiran para ibu anggota GPTP. Mengenakan kaos serba hijau, mereka antusias menanam bibit di kawasan bekas letusan Gunung Merapi.
Para ibu GPTP tersebut merupakan gabungan dari tujuh kelompok perempuan, di antaranya Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Solidaritas Istri Kabinet Infonesia Bersatu (SIKIB), Darma Wanita, Darma Pertiwi, dan lain sebagainya.
Menurut Ketua Panitia GPTP, Oni Jafar Habsyah, gerakan menanam tersebut bermaksud mengembalikan fungsi hutan sebagai ruang terbuka hijau dan penyerapan air. Mengingat lokasi Merapi sebagai wisata alam dan pendidikan telah rusak akibat letusan gunung dua tahun silam.
"Kawasan Merapi ini merupakan tropis pegunungan yang khas. Perlu mengembalikan fungsi hutan sebagai ruang terbuka hijau untuk keseimbangan sosial dan ekonomi," ujarnya.
Oni mengatakan, terdapat 10 ribu bibit yang akan disebar di tiga dusun di Desa Umbul Harjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Bersama kelompok tani masyarakat, mereka menyebar bibit pohon yang tingginya sudah sekitar dua meter tersebut.
Adapun Sabtu (5/1) ini, kata Oni, pihaknya menanam 100 pohon berjenis buah-buahan.